Categories: , , , , , , , ,

ETERNITY [1/6]


eternity

Title                :           Eternity

Author           :           pearlshafirablue

Cast                :           Baekhyun [EXO-K] – Jessica [SNSD] – Bora [SISTAR]

Other Cast     :           Other kpop idol

Genre             :           Fantasy – Romance

Length           :           Chaptered [1 of 6] – 5 pages

Rating           :             G / Teen

Disclaimer    :           All of the characters is God’s and themselves’. The story is mine.

A/N                 :           NEW FF FRESH FROM THE OVEN! HAPPY READING ALL!

Poster by ART FACTORY

pearlshafirablue®
            “Kita putus.” Ujarku—santai, sambil mengunyah potato chips yang ada di tanganku. Bisa kulihat dari sudut mataku, Sulli terkejut bukan main.

“A-apa kau bilang?” Ucapnya dengan suara serak.

“Kau tidak dengar? Kita putus. Sekarang kau bukan yeojachingu-ku lagi. Arrachi?” Jelasku sambil melirik ke arahnya sebentar. Tiba-tiba terdengar isakan darinya.

“Baekhyun... kau serius? Kita baru menjalin hubungan ini dari 3 hari yang lalu! Apa kau tahu berapa lama waktuku untuk bisa membuatmu menyatakan cinta padaku?! Dan ketika aku mendapatkannya kau merebutnya begitu saja dariku?!” Pekiknya sambil menangis. Untung saja sekolah sudah sepi. Bisa gawat kalau yeojachingu-ku yang lainnya mendengar. Kau kaget? Tidak usah. Inilah Byun Baekhyun. Seorang namja tampan yang bisa memikat hati semua yeoja. Tak terkecuali Sulli, yeoja kaya raya anak dari direktur Choi Corporation dan adik dari sang ketua OSIS—Choi Siwon. Bahkan bisa dibilang dialah yang mengejarku sejak kelas 1. Dan aku berhasil membuat yeoja tahan banting ini menangis.

“Terus kau pikir aku peduli? Aku sudah bosan denganmu dan aku sudah lelah dengan hubungan ini. Salah sendiri kau menyukaiku.” Ucapku ketus—tanpa belas kasih. Isak tangis Sulli semakin keras. Tapi kurasa hatiku tidak bisa dibeli dengan itu.

“Kau jahat, Baekhyun! Kau brengsek! Kau akan dapat karmanya nanti!” Sulli langsung beranjak dari hadapanku sambil menutup sebagian wajahnya yang penuh dengan air mata. Aku tersenyum puas.

Ya! Baekhyun-ah!” Aku menoleh dan kudapati Jessica—yerrobun­-ku sejak masa kanak-kanak, mendekatiku tanpa menolehkan kepalanya dari Sulli yang semakin menjauh. “Kau memutuskan Sulli?” Tanyanya tanpa rasa kaget yang berlebihan. Ya, hanya dia yang paling tau sifat dan tabiatku. Dan dia sudah terbiasa dengan sifat flamboyanku ini.

Ne, begitulah. Kasihan sekali dia, padahal gara-gara menerimaku dia menolak Yoseob dan Heechul sunbae yang jelas-jelas tergila-gila padanya.” Tuturku sambil tersenyum simpul.
Huh, bullshit, Baekhyun. Say it to yourself.” Cibir Jessica sambil menyenggol pundakku dan berjalan ke arah gerbang sekolah. Aku hanya terkekeh sebentar dan langsung mengambil ranselku di serambi kelas dan mengikutinya keluar.

pearlshafirablue®

            Aku mendekati Jessica yang sedang membaca sebuah novel di kantin. Pipiku masih terasa sakit dan panas gara-gara kejadian tadi. Aku langsung menghambur di depannya.

Ya! Baekhyun! Apa yang kau lakukan?! Kau membuatku tidak bisa membaca!” Sambarnya sambil memukul tanganku yang menutupi novelnya. Aku memekik kesakitan. Walaupun Jessica seorang yeoja, tapi kuakui kekuatannya melebihiku—tampaknya. Aku pernah membuatnya marah dan ia langsung meninju ulu hatiku sampai aku harus dilarikan ke rumah sakit beberapa tahun yang lalu. Itu sebabnya aku tidak pernah ingin ‘bermain-main’ dengannya.

“Aah! Mianhae, Baekhyun. Aku reflek tadi. Kau juga sih menggangguku.” Ucapnya sambil mengelus-elus punggung tanganku. Dia langsung terkejut saat melihat pipiku yang merah dan bengkak. “Hei, pipimu kenapa? Kok bengkak?” Tanyanya beralih dari tangan, ke pipiku. Aku kembali memekik saat dia menyentuhnya.

“Jangan sembarangan, Jessi-ya! Sakit tahu!” Ucapku meringis. Jessica hanya nyengir kuda.

“Jadi, apa yang kau lakukan sampai membuat pipimu seperti itu?” Ulangnya. Aku hanya mengedikkan bahu.

“Yaah, kau tahulah. Risiko menjadi orang tampan sepertiku. Aku hanya bilang ‘putus’ ke Jia, dan tiba-tiba saja pipiku menjadi begini. Untung saja kemaren Sulli tidak melakukannya.” Ulasku.

“Sudah kubilang jangan bermain-main dengan Jia. Dia itu satu klub judo dengan Amber dan Siwon sunbae tahu. Aku sudah yakin saat kau menyatakan cinta pada Jia waktu itu pasti kau akan berakhir begini.” Tanggap Jessica. Aku hanya tersenyum kecut.

Jessica kembali membaca novel di tangannya. Novel tebal yang jumlah halamannya kuperkirakan lebih dari 300 lembar itu berwarna hitam kelam dan banyak bercak merah darah di cover-nya. Sejumlah tulisan China menghiasi bagian belakang novel itu. “Ya, apa yang kau baca?”

Jessica melirikku sebentar. “Apa kau buta? Tentu saja aku membaca buku!” Aku menjitak kepalanya. Dia meringis. “Ya! Apa yang kau lakukan?!” Serunya sebal sambil mem-pout-kan bibirnya dan menatap ke arahku.

“Aku tahu kau membaca buku, tapi buku apa?! Pabo.” Ketusku kesal.

“Kau menyebutku apa tadi?!” Jessica meletakkan novelnya dengan kasar dan melotot ke arahku. Aku menelan ludah. Bisa-bisa aku masuk rumah sakit lagi.

A-aniya.” Jawabku pelan. “Jadi, novel apa itu?” Tanyaku untuk kedua kalinya. Jessica melirik novelnya sebentar dan kembali menatapku.

“Novel romance.” Ucapnya singkat. Aku menyerngitkan dahi.

“Aku memang bukan novel-addict, Jess, tapi aku tahu mana novel romance mana novel horror. Dilihat dari covernya saja aku tahu kalau itu novel horror.” Bantahku.

“Aku belum selesai berbicara, Byun Baekhyun.” Lanjutnya. “Ini memang novel horror, tapi banyak unsur romansa-nya juga disini.” Tampaknya dia akan bercerita tentang novel itu. “Jadi, ini cerita tentang seorang namja flamboyan yang hobi menyakiti yeoja. Pada suatu hari ada yeoja bunuh diri karena diputusi oleh namja playboy itu. Sehingga itu membuat si namja takut dan mengasingkan diri. Setiap malam dia dihantui oleh yeoja itu. Dan setiap detik hidupnya itu dipenuhi kesialan yang beruntun, hampir ditabraklah, jatuh dari tanggalah, pokoknya semacam itulah. Dan ternyata...”

Deg. Kok aku merasa novel itu menyindirku sih?

Dan ternyata apa?” Tanyaku penasaran, karena Jessica tidak melanjutkan kalimatnya.

“Hmm... entahlah.” Ia mengedikkan bahu. “Kau lihat kan? Aku belum selesai membacanya.” Sambungnya. Aku menepuk jidatku.

“Ceritakan aku kelanjutannya ya. Aku penasaran.” Pintaku. Jessica mengangguk.

“Hmm... Baekhyun, kau tidak pernah berpikir, mungkin saja salah satu dari mantan-mantan yeojachingu-mu itu bunuh diri karena merasa putus asa denganmu?” Tanya Jessica tiba-tiba—selang menit kemudian.

“Bunuh diri? Tidak mungkinlah, Jess. Mereka hanya kupacari paling lama satu minggu, tidak mungkin mereka menaruh hati terlalu dalam padaku. Contohnya si Naeun, yang seminggu lalu baru kuputusi dan dia menangis meraung-raung di depan rumahku saking sulitnya melepasku saja sekarang sudah jadi yeojachingu­-nya Doojoon sunbae. Dan dia sama sekali tidak terlihat membenciku atau semacamnya.” Jelasku. Jessica hanya manggut-manggut mengerti.

“Tapi bisa saja, mungkin ada yeoja yang sangat mencintaimu dan dia benar-benar frustasi saat tahu kalau kau hanya memainkannya saja, sehingga memutuskan untuk bunuh diri.” Ujar Jessica lagi.

“Sudah kubilang tidak mungkin. Kurasa semua mantanku waras semua, tidak ada yang memutuskan mengakhiri hidup hanya karena aku. Paling... yang mungkin melakukan hal itu hanya Jia. Diantara semua mantanku kan hanya Jia yang paling lama berhubungan denganku. Hampir sebulan. Tapi melihat bekas luka ini kurasa dia tidak akan mengambil keputusan itu.” Ucapku terkekeh. Jessica menyentuh pipiku lagi sehingga aku kembali berteriak. Aku menatapnya sebal.

“Jangan tertawa, Baekhyun. Kau pikir ini lucu?” Ujarnya sinis. Ah, dia mulai lagi.

“Ayolah, Jess. Kau tahu kan hobiku. Lagipula masih lebih baik aku daripada kau yang hobinya mencuri novel perpustakaan. Tindakanmu itu sudah masuk tindakan kriminal tahu—aaaw!” Jessica kembali mengusik pipiku sehingga aku mengerang kesakitan. “Stop it, pabo!”

“Makanya, jangan seenaknya mengumbar aib orang seperti itu dong.” Serunya sambil menoleh kanan-kiri. Takut-takut kalau ada Boa-nim dan Sandara-nim, penjaga perpustakaan yang selalu berhasil dikelabui oleh Jessica.

Ne-ne-ne, arraseo.” Balasku sebal. Aku langsung mengambil saputanganku dan menaruh beberapa balok es batu bekas ice tea di atasnya. Saputangan berisi es itu kemudian kutempelkan di atas pipiku. Langsung bisa kurasakan sensasi sejuk menjalari wajahku.

Ya, Baekhyun, kau melihat Sulli tidak belakangan ini?” Tanya Jessica sambil menutup novelnya. Aku mengangkat satu alisku.

“Hmm, tidak sih. Tapi tampaknya memang aku tidak pernah lewat depan kelasnya. Mungkin saja dia tidak keluar kelas.” Balasku sambil berpaling ke arah meja yang biasa diisi oleh anggota geng f(x)—geng Sulli. Cuma ada 4 orang disana. Victoria sunbae, Sunyoung, Amber, dan Soojung. Benar juga, Sulli tidak ada.
“Mungkin juga sih, tapi dengar-dengar dia sudah tidak masuk sekolah 3 hari. Dan kata Siwon sunbae, dia mengurung di kamar sambil menangis terus-terusan.” Terang Jessica. Aku hanya bisa mengangguk. Tapi kurasa, Jessica belum melepas pandangannnya denganku.

“Apa?” Aku membalas tatapannya itu.

“Mungkin... gara-gara kamu?” Jessica mengerlingkan matanya. Aku langsung menolak argumen tidak beralasannya itu.

“Tidak mungkinlah! Kalau kejadiannya seperti itu pasti Siwon sunbae sudah menghabisiku! Anggota f(x) juga seharusnya sudah melabrakku! Sulli itu yeoja ember, tidak mungkin dia tidak menceritakan masalah ini ke siapa-siapa.”

Arraseo. Biasa saja dong! Toh aku cuma bertanya.” Balas Jessica mencibir. Lagian juga, tidak mungkin yeoja ambisius seperti Sulli tidak masuk sekolah hanya karena putus cinta.

Tiba-tiba aku mendengar suara jatuh yang sangat keras diikuti suara rintihan seseorang. Aku dan Jessica serempak menoleh ke arah gedung aula—sumber suara tadi. Segerombol orang sudah berkumpul di belakang gedung aula. Tampaknya ada sesuatu terjadi.

Bisa kulihat berbondong-bondong orang berlari-lari panik melewati mejaku. Aku langsung menarik tangan salah satu yeoja yang lewat disampingku untuk menanyakan apa yang terjadi.

“Ada orang jatuh.” Ucap Eunjung sunbaeyeoja yang kutahan tadi. Diikuti anggukan Seunghyun sunbaenamja disebelahnya—rapper dari salah satu band kebanggaan sekolah, Bigbang. Mereka berdua langsung mengambil langkah seribu setelah aku melepas cekalan tanganku pada tangan Eunjung sunbae.

“O-orang jatuh?” Nafasku tercekat. Jessica menatapku panik. Kami berdua langsung meluncur ke TKP.

Aku dan Jessica menyusup di antara begitu banyaknya murid yang berkumpul di halaman belakang aula itu. Jessica langsung menarikku saat ia sudah sampai di depan duluan.

“Baek... hyun...” Suaranya bergetar. Ia tidak melepaskan pandangannya dari apa yang ada di atas tanah dihadapannya sekarang. Cairan merah kental mulai menjalari sol sepatu sport rebook-nya.

Dan ekspresiku tidak beda jauh dengannya. Mataku membesar seolah-olah akan keluar dari cangkangnya. Keringat dinginku bercucuran. Shock.

Victoria sunbae langsung terkejut bukan main saat melihat apa yang ada di depannya. Ia langsung berlari ke arah orang itu dan memeluknya sambil menangis.

“CHOI SULLI!”

pearlshafirablue®

To be continued

 
Dazzling © 2012 | Designed by Canvas Art, in collaboration with Business Listings , Radio stations and Corporate Office Headquarters