Categories: , , , , , ,

Admiring You [Oneshot]


admiring-you

Title                             :           Admiring You
Author                        :           pearlshafirablue®
Main Cast(s)              :           Im Yoona [SNSD] – Kim Myungsoo [INFINITE]
Support Cast(s)        :           Other SNSD’s Member – Other Infinite’s Member
Genre                          :           Romance – Comfort
Duration                    :           Vignette
Rating                         :           Teen
Summary                   :
Seorang idola pasti punya idola juga kan? Apa salahnya jika kita mengidolakan seseorang? Yah, meskipun di dalam dunia Yoona sekarang ini itu terdengar tidak masuk akal. Karena dia seorang artis, Myungsoo juga. Bisa-bisa mereka mendapat skandal, dan skandal itu bakalan merusak hubungan Myungsoo dengan Krystal.

pearlshafirablue®

            “Yoona eonni!”
            “Eh, eoh?” Gadis berambut ikal hitam agak kecoklatan itu menoleh. Sedari tadi ia memandang ke arah panggung Dream Concert dari backstage. Hingga akhirnya pandangannya itu teralih ketika melihat dongsaeng-nya memanggil namanya.


            “Apa yang eonni lakukan disitu? Sebentar lagi kita tampil. Manager oppa daritadi sudah mencari eonni.” Ucap Seohyun—gadis yang memanggil Yoona tadi.
            “Tapi eonni belum berganti pakaian.” Ucap Yoona panik. Dia baru sadar sudah satu jam lebih dia menghilang dari ruang ganti Girls’ Generationdan berdiri disini.
            “Makanya, ayo kita kembali.” Seohyun menarik paksa lengan eonni-nya itu. Ia tidak tahu apa yang membuat eonni-nya ini tidak fokus dengan show. Padahal biasanya dialah yang paling bersemangat jika akan tampil.
            Seohyun membuka pintu ruang ganti grupnya diikuti Yoona di belakangnya. Anggota lainnya yang awalnya duduk di kursi meja rias masing-masing dengan wajah cemas menoleh dan langsung terkejut.
            “Manager, itu Yoona!” Seru yeoja yang duduk paling dekat dengan pintu masuk ruang ganti—Tiffany.
            Ruangan itu langsung riuh dan kini semua orang di sana menatap Yoona tajam—meminta penjelasan.
            “Ah, aku hanya—”
            “Sudahlah, ini tidak penting. Kita bisa menunda cerita Yoona hingga selesai show. Lebih baik sekarang kau duduk di sana dan kita rias wajahmu.” Ucap sang manager bijak. Yoona langsung ditarik—digeret tepatnya—oleh seorang make over dan hairstylist ke arah satu meja rias yang kosong dan langsung mendudukinya di sana. Dengan gesit mereka merubah rambut Yoona dan merias wajahnya hingga pekerjaan mereka itu selesai kurang dari satu jam.
            Tiba-tiba pintu ruang ganti dibuka oleh seseorang.
            “So Nyeo Shi Dae, 5 menit lagi giliran kalian. Siap di belakang panggung.” Ucap lelaki yang menerobos masuk tadi. Di telinganya ada mic dan di tangannya ada sebuah papan scaner dengan beberapa lembar kertas di atasnya.
            Sang Manager mengangguk tegas dan lelaki itu langsung keluar. Kini semua pandangan kembali menatap ke arah Yoona.
            “Yoona, kau sudah siap?” Tanyanya.
            Yoona hanya mengangguk kecil, “ne.”
            “Baiklah, ayo kita keluar.” Titah sang manager dan langsung diikuti kesembilan anggota Girls’ Generation.

pearlshafirablue®

            “Ya!”
            Mendengar seruan itu, Yoona langsung membuka matanya dengan paksa. Lamunannya tadi langsung buyar. Kini di depannya seorang namja bertubuh tinggi dengan hidung yang besar menatapnya tajam.
            “Buka matamu kalau berjalan. Jangan sampai kau menabrak orang lain seperti kau menabrakku tadi.” Ujar namja itu ketus. Kentara sekali bahwa dia tidak ingin berlama-lama disitu.
            “Ah, maaf Sunggyu oppa. Yoona hanya lelah. Daritadi dia seperti itu.” Ucap Sooyoung yang berdiri tepat di belakang Yoona. Sooyoung tahu dengan keadaan Yoona yang tidak fokus seperti ini ia tidak akan sanggup menjawab. Bahkan ia yakin Yoona lupa siapa nama namja di depannya sekarang. Mereka baru saja selesai perform dan kini mereka sedang dalam perjalanan menuju ruang ganti.
            “Hm. Ne. Jalan yang benar makanya.” Gerutu Sunggyu—namja tadi dengan sebal.
            “Yahyung! Apa yang kau katakan barusan? Kau tidak lihat yeoja itu sedang lelah? Ketus sekali caramu berbicara di depan yeoja.” Namja di belakang Sunggyu langsung menyambar ucapan hyung-nya itu. Sunggyu menatap namja itu dengan tatapan yang tidak berbeda jauh saat menatap Yoona.
            Tahu sebentar lagi akan ada peperangan, Woohyun—yang saat itu kebetulan berada di tengah-tengah mereka, langsung maju selangkah dan merentangkan kedua tangannya di depan dada Sunggyu dan namja tadi.
            “YaYa! Kalian apa-apaan sih? Masalah kecil saja diperpanjang. Benar kata Myungsoo, hyung. Kau tidak seharusnya seketus itu. Dan kau Myungsoo, jangan cari masalah. Kalau kalian bertengkar, malam ini kalian tidak akan kuberi makan.” Ucapnya tegas sambil memandang Sunggyu dan namja tadi—yang ternyata Myungsoo—bergantian. Sunggyu hanya membuang muka dan kembali menoleh ke arah rombongan yeoja tadi yang kini sedang menatap pertengkaran mereka.
            “Baiklah. Jeosonghabnida. Maaf karena berbicara kasar kepadamu.” Sunggyu membungkuk di hadapan Yoona dan mulai tersenyum. Dia memang bukan tipe orang yang bisa marah dalam jangka waktu panjang.
            “Kami juga minta maaf karena membuat kalian bertengkar.” Ucap Sunkyu—yang berdiri di samping Sooyoung. Ia memukul punggung Yoona pelan. Yoona sadar dan langsung ikut menunduk, diikuti member lainnya.
            Seluruh member Infinite hanya tersenyum tipis dan langsung pergi dari hadapan So Nyeo Shi Dae saat itu juga. Seluruh member bernafas lega kecuali Yoona. Matanya masih terpaku kepada salah seorang dari ketujuh member Infinite itu.
            “Ya! Im Yoona! Kau harus jelaskan pada kami apa yang terjadi kepadamu hari ini. Kenapa kau bisa sekalut ini. Padahal kan biasanya kau paling semangat!” Hardik Taeyeon. Leader SNSD itu berdiri tepat di depan Yoona sambil berkacak pinggang. Di belakangnya, ketujuh member lainnya menatap Yoona dengan tatapan penasaran.
            Yoona hanya menggeleng kecil—tanda bahwa dia tidak kenapa-napa. Tapi kedelapan eonni dan dongsaeng-nya tidak sebodoh itu, mereka tahu Yoona lebih dari 4 tahun. Dan saat Yoona seperti ini, itu artinya ada apa-apa.
            “Yoona. Jangan bohong pada kami.” Ucap Taeyeon lebih tegas, tapi lebih lembut. Yoona hanya menatap wajah satu per satu member dan langsung menunduk.
            “Kurasa, Yoona tidak ingin membicarakannya disini. Lebih baik ayo kita pulang. Mungkin di dorm perasaannya lebih tenang.”

pearlshafirablue®

            Beberapa jam setelah mereka sampai di dorm, semuanya tertidur di kamar masing-masing. Kecuali Taeyeon, Tiffany, dan Seohyun yang sedang rekaman untuk mini album mereka yang baru. Tentu saja, selain mereka, Yoona juga belum terlelap.
            Setelah memastikan bahwa room mate-nya—Yuri—sudah tidur nyenyak, Yoona menyalakan laptopnya. Ia memasang headset, dan mulai membuka folder yang berisi beberapa video. Mulai dari video tentang dirinya dan SNSD, sampai video lain tentang keluarga dan beberapa drama yang dibintanginya.
            Tapi jari Yoona berhenti ketika pointer mouse-nya menunjuk sebuah folder dengan file name ‘Him’. Yoona kembali menoleh ke arah tempat tidur. Yuri masih tertidur lelap dengan mulut yang sedikit terbuka. Posisi Yuri saat itu jelas membuat Yoona geli. Tapi ia hanya diam dan langsung mengklik folder itu 2 kali.
            Di dalam folder itu ada ratusan video. Tidak melebih-lebihkan tapi memang disana ada ratusan video. Mata Yoona menjelajah ratusan video itu satu per satu hingga akhirnya mata Yoona berhenti pada satu videoVideo itu bernama ‘Infinite – The Chaser Music Video’.
            Ah, disini dia sangat tampan! Ucapnya dalam hati sambil tersenyum. Ia mengklik file itu dua kali dan munculah orang yang sangat dikaguminya selama beberapa minggu ini. Hatinya sedikit teriris saat melihat orang itu terjebak dalam mobil yang berguling-guling, tampak kesulitan dan ketakutan—tentu saja di hanya dalam video itu.
            Hingga akhinya, 4 menit kemudian video itu berakhir. Senyum di bibirnya sama sekali tidak berubah dan tangannya kembali meraba-raba mouse dan pada akhirnya dia berhenti pada video berjudul ‘Infinite – Be Mine Music Video’.
            Ketika tangannya hendak membuka video itu, bisa ia rasakan sebuah tangan menyentuh pundaknya. Ia langsung terlonjak kaget dan terjatuh dari kursi yang didudukinya tadi. Nafasnya langsung tak beraturan dan matanya menatap orang yang tadi telah mengejutkannya.
            “Seohyun?” Yoona kaget bukan main. Sejak kapan ia masuk? Pikirnya. Sedangkan Seohyun tampak tak acuh dan tidak memalingkan wajahnya dari layar laptop Yoona. Yoona yang baru sadar akan hal itu langsung berdiri dengan panik dan menutup laptopnya. Seohyun menatap Yoona dengan kesal.
            “YaEonni!” Seru Seohyun sambil menarik eonni­-nya menjauh dari laptop. Tapi, meskipun Yoona tampak lebih ringan darinya, Yoona tetap tidak bergeming dari depan laptopnya. Ia masih nyengir sambil menatap Seohyun. “Apa yang eonni nonton, sih sampai aku tidak bisa melihat? Jangan-jangan Hyukjae oppa memberikan video-video blue-nya pada eonni? Hayo, eonni ketahuan!” Seohyun yang lugu dan polos itu menunjuk-nunjuk Yoona sambil menyeringai. Yoona menghalau tangan Seohyun dan menariknya menjauh dari laptop.
            “Aniya, Hyun-ah. Tidak mungkin aku menonton video seperti itu. Aku hanya... sedang menonton video-video kita yang dulu.” Balas Yoona berdiplomasi. Seohyun tampak ragu.
            “Kau berbohong, eon. Tadi sepertinya aku melihat background hitam di video itu. Kita tidak punya video clip ber-background gelap, eonni.” Terka Seohyun. Ia masih menyeringai ke arah eonni-nya itu.
            “Ah! Kau salah, Hyun-ah. Barusan aku menonton video clip kita yang ‘Run Devil Run’. Bukankah background-nya hitam?” Bantah Yoona bersikeras. Seohyun tampak berpikir dan dia mengangguk-ngangguk mengerti.
            “Benar juga ya,” ucapnya. Yoona tersenyum lega. “Baiklah. Aku pergi dulu.” Pamitnya. Yoona mengangguk dan mengantar Seohyun sampai pintu kamar. Ketika hendak menutup pintu, tangan Yoona dicekal oleh Seohyun.
            “Tidak mungkin kau menutup laptop dengan segitu paniknya jika yang kau tonton hanya video kita. Itu video Infinite kan? Aku tahu, eonni. Aku tidak sebodoh itu. Tadi sore juga aku melihat kau di belakang panggung menonton perform Infinite.” Desis Seohyun sembari pergi dari hadapan Yoona.
            Yoona yang mendengar penyataan itu hanya bisa melongo menatap Seohyun yang sudah pergi jauh dari kamarnya.

pearlshafirablue®

            “Myungsoo! Setumpuk hadiah dari Inspirit untukmu!” Dongwoo masuk ke kamar dan langsung menaruh beberapa kotak hadiah di sebelah meja rias di kamar itu. Myungsoo hanya memandang sekilas dan kembali asyik dengan iPad di tangannya.
            Dongwoo langsung ambruk di tempat tidur sehingga terjadi guncangan keras yang berefek pada keberadaan Myungsoo. Tertulis GAME OVER di layar iPad-nya itu.
            “YaHyung! Skorku nyaris 40.000 jika kau tidak menggangguku seperti tadi! Argh! Sekarang aku harus mengulang dari awal.” Seru Myungsoo frustasi. Ia langsung menyentuh tombol replay di iPad-nya itu.
            “Hei, Myungsoo.” Panggil Dongwoo, tanpa memedulikan caci maki dari room mate-nya itu, “kau kenal dengan gadis tadi? Yang dimarahi Sunggyu hyung di backstage itu?”
            “Tidak terlalu.” Ucap Myungsoo, kembali asyik dengan Temple Run-nya. “Aku hanya tahu mereka So Nyeo Shi Dae. Tidak lebih.”
            Dongwoo langsung bangun mendengar penyataan Myungsoo itu. Ia menatap Myungsoo tak percaya. “Kau tidak tahu Im Yoona? Im Yoona So Nyeo Shi Dae? Kau gila? Dia akhir-akhir ini terkenal, Myungsoo! Yang sangat cantik di video clip ‘I Got A Boy’ itu lho.” Seru Dongwoo berlebihan. Myungsoo hanya melirik sesaat dan kembali asyik dengan iPad-nya.
            “Hmm... dia SM ya? Di SM aku hanya mengenal beberapa anggota Super Junior dan SHINee, tentu saja Krystal juga.” Ujar Myungsoo datar. Saat ini semua orang juga tahu bahwa Myungsoo sedang dekat dengan Krystal—maknae f(x) itu. “Memangnya kenapa sih, hyung? Langsung saja deh ke inti pembicaraan.” Tukas Myungsoo tidak sabar. Dongwoo mendengus kesal mendengar respon dari dongsaeng­-nya itu.
            “Dia cantik.” Ucap Dongwoo singkat.
            “Aku tahu.” Jawab Myungsoo tak kalah singkat.
            “Dia manis.” Ujar Dongwoo lagi.
            “Aku tahu.”
            “Dia seksi.”
            “Aku tahu.”
            “Dan aku menyukai dia.”
            “Aku ta—” Myungsoo langsung menoleh ke arah hyung-nya itu. “Apa?!”
            “Hei, jangan berlebihan seperti itu, Myungsoo. Seperti kau tidak pernah melihat aku suka dengan yeoja saja.” Tutur Dongwoo sambil menepuk pundak Myungsoo.
            “Ta-tapi, biasanya kau hanya mengagumi saja, hyung. Tidak pernah kudengar seorang Jang Dongwoo menyukai yeoja yang juga berasal dari kalangan artis. Jika ada wartawan yang dengar, aku yakin pernyataanmu ini langsung jadi headline di koran besok pagi!” Sekarang Myungsoo yang hiperbola. Kini di layar iPad-nya tertulis GAME OVER besar-besar tapi dia tidak peduli. Yang dia prioritaskan sekarang adalah meminta penjelasan atas pernyataan hyung-nya barusan.
            “Entahlah, aku juga tidak tahu. Aku pernah bertemunya sekali ketika di Strong Heart beberapa minggu yang lalu. Dan dia terlihat sangat polos dan cheerful. Benar-benar tipeku sekali.” Ulasnya sambil tersenyum—mengingat-ngingat saat-saat bersama Yoona waktu itu.
            “Kau sudah mulai gila, hyung.” Ketus Myungsoo sambil beranjak pergi dari tempat tidurnya dan membongkar hadiah-hadiah pemberian fans-nya saat di Dream Concert 2013 tadi.
            Dan tangannya meraba sebuah amplop diantara tumpukan hadiah yang rata-rata berupa boneka, topi dan kaos itu. Amplop itu berwarna biru. Dengan lambang Infinite di depannya. Di samping lambang Infinite itu ada nama seluruh member. Myungsoo membolak-balik amplop itu sesaat hingga akhirnya ia membukanya.
            Di dalamnya, ada sebuah surat yang ditulis tangan. Indah sekali tulisannya, pikir Myungsoo.

            Annyeonghaseyo, sebenarnya awalnya saya sendiri ragu untuk mengirim surat ini. Karena rasanya tabu sekali mengirim surat konyol seperti ini kepada anda. Apalagi saya sendiri seorang penyanyi.
            Tapi tidak bisa dipungkiri, bahwa sebenarnya saya ingin sekali berbicara 4 mata dengan anda. Meskipun saya seorang idol, tapi saya sangat mengagumi Infinite, terutama anda.
            Jadi, saya pikir, mungkin kita bisa bertemu. Saya tahu Infinite tidak ada jadwal besok sore pukul 16.00 KST. Kita bisa bertemu di café di sebelah gedung Woollim Entertainment. Saya harap anda datang.
            Gamsahabnida sebelumnya.
From: IYA

            Myungsoo mengangkat satu alisnya. Ia sedikit terkejut mendapatkan surat seperti ini. Seorang penyanyiArtisIYASiapa? Myungsoo terus bertanya-tanya dalam hatinya. Seketika ia teringat akan gadis yang baru saja ia bicarakan dengan hyung-nya. Tanpa pikir panjang, ia langsung mendekati hyung-nya itu yang sedang mengambil alih iPad.
            “Hyung!!!” Panggilnya keras sambil menggoyang-goyangkan pundak Dongwoo. Dongwoo menoleh dengan malas .
            “Mwoya? Kini kau yang menggangguku?” Ketus Dongwoo.
            “Ini pentin, hyung. Aku yakin kau pasti senang! Kurasa, sebuah surat yang ditujukan untukmu nyasar ke dalam hadiah-hadiahku, hyung.” Seru Myungsoo heboh. Dongwoo menoleh ke arahnya sesaat, ragu. Kemudian dia menatap sebuah amplop dan secarik surat di tangan Myungsoo. Dia langsung merebutnya dan membacanya.
            “I-IYA?” Dongwoo mengeja. Wajahnya seketika berubah menjadi sumrigah. “Im Yoon Ah!” Serunya senang.
            “Yeah, dan aku yakin itu untuk hyung, bukan aku. Karena pasti dia tahu aku dekat dengan Krystal.” Ucap Myungsoo mantap. Dongwoo terlonjak girang. Akhirnya ada seorang fans yang benar-benar membuatnya bahagia.

pearlshafirablue®

            “SEO JOOHYUN!”
            Mendengar bentakan keras itu Seohyun hanya nyengir dan pergi beranjak dari kamar Yoona saat itu juga. Yoona yang sebal dan keki bukan kepalang mengejarnya hingga ruang tamu. Taeyeon yang melihat mereka bergulat itu langsung berusaha memisahkan mereka berdua—meskipun pipinya  sempat terhantam tendangan Seohyun. Jessica juga membantunya.
            “Seohyun! Yoona! Apa yang kalian lakukan?! Jangan membuat kekacauan!” Bentak Taeyeon keras sambil menggosok-gosok pipinya yang baru saja mendapat tendangan maut. Jessica juga tampak sibuk merapikan rambutnya yang sempat dijadikan pelampiasan oleh Yoona.
            “Bukan aku, eonni. Tapi Yoona eonni yang salah!” Seru Seohyun membela diri. Dia cukup sebal karena tadi Yoona berhasil menggelitiki titik lemahnya.
            “Kalian berdua seperti anak kecil saja sih. Sebenarnya ada apa?” Tambah Jessica lebih lembut.
            “Seohyun tuh! Dia mengirim surat fans untuk Myungsoo menggunakan namaku tanpa sepengetahuanku! Bisa gawat kalo Myungsoo tahu aku menyukainya menanggapi dengan serius!” Seru Yoona gamblang. Hening seketika. Ia mengedarkan pandangannya sesaat. Ia baru sadar dengan apa yang dikatakannya tadi.
            “Yoona...” Jessica terlihat terkejut. “Kau... suka dengan Myungsoo?” Tanyanya pelan.
            Seohyun hanya tertawa mendengar pertanyaan Jessica yang langsung disambut pukulan maut dari Yoona. Setelah Seohyun diam, ia berusaha terlihat biasa saja di hadapan kedua eonni-nya ini. Tapi tidak bisa.
            “Jawab, Yoona.” Sekarang Taeyeon yang bertanya. “Kau menyukainya?!”
            Yoona hanya menunduk. Dan beberapa detik kemudian dia mengangguk pelan.
            “Kau gila, Yoong.” Taeyeon menggeleng-geleng tidak percaya. “Kau tahu kan dia sedang dekat dengan Soojung?” Tanya Taeyeon pelan-pelan, takut Yoona tersinggung.
            “Ne.” Jawab Yoona pelan. “Hal itulah yang membuat aku kalut akhir-akhir ini, eonni.” Tambahnya. Beberapa saat kemudian dia mengangkat kepalanya dan menatap Seohyun tajam, “dan sekarang, gara-gara Seohyun yang sembarangan mengirim surat itu, Myungsoo pasti tahu aku menyukainya! Mana dia mengajak bertemu lagi. Sini kau, Joohyun!” Wajah Yoona berubah menjadi garang dan langsung berusaha menangkap Seohyun yang sudah beranjak kabur dari depan Yoona. Untung saja Jessica menahannya.
            “Yasudah, lebih baik kau menemuinya dan menceritakan yang sebenarnya. Bilang kalau ini ulah Seohyun. Lalu semuanya pasti selesai tanpa perlu bermasalah dengan Soojung.” Ucap Taeyeon mantap. “Lebih baik kau sekarang mandi! Jam berapa kau bertemu dengannya?”
            “J-jam 4...” Jawab Yoona perlahan sambil mengangkat matanya ke arah jam dinding yang terletak di atas lemari—diikuti oleh Taeyeon dan Jessica. Beberapa detik kemudian mereka langsung berpandangan.
            “CEPAT MANDI, BABO! INI SUDAH JAM 3.45!” Hardik Taeyeon keras sambil melempar bantal ke arah Yoona yang masih bengong. Yoona pun langsung ngacir ke kamar mandi.

pearlshafirablue®

            “Soo-Soojung-ah?” Yoona tampak terkejut ketika melihat Krystal berdiri di depan café tempat janjiannya dengan Myungsoo. Krystal yang awalnya akan masuk, menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah Yoona. Awalnya ia bingung, pantas saja, Yoona memang menggunakan penyamaran ekstra saat itu. Yoona langsung mendekatinya.
            “Ini Yoona.” Ucapnya. Soojung langsung tersenyum lega.
            “Oh, annyeongeonni. Apa yang kau lakukan disini?” Tanyanya polos. Yoona terhenyak.
            “Eum, aku hanya ingin bertemu dengan teman. Ka-kau sendiri?”
            Krystal menoleh ke kanan dan kiri. Setelah memastikan tidak ada orang, dia berbisik di telinga Yoona yang ditutupi topi, “aku akan bertemu dengan Myungsoo oppa.” Ucapnya—tidak terlihat girang—datar tepatnya. Yoona kembali terkejut. “Baiklah, eon. Aku masuk duluan ya.” Lanjutnya sambil membuka pintu dan menghilang.
            Yoona mencerna semuanya pelan-pelan. Apa Myungsoo bertemu denganku membawa Soojung? Yoona bertanya-tanya dalam hati. Pelan-pelan, dia mundur. Ia tahu ini tidak baik.
            Brrukk...
            Yoona menubruk seseorang di belakangnya. Dia langsung berbalik hendak minta maaf hingga akhirnya sadar siapa yang menabraknya.
            “Oh!” Ucap namja itu—yang tadi menabrak Yoona. “Hyung, Im Yoona-mu sudah datang ternyata.” Yoona terlonjak mendengar ucapan namja di depannya. Apa maksudnya?
            “Ah!” Seorang namja di belakang namja tadi, langsung maju dan tersenyum sumrigah. Meskipun bibir bagian bawahnya tertutup oleh syal tebal—alat penyamaran. “Baiklah, Myungsoo. Kita berpisah disini.” Ujarnya—yang ternyata Dongwoo—sambil menepuk pundak namja tadi—Myungsoo. Myungsoo hanya mengangguk dan meninggalkan mereka masuk ke dalam café.
            Yoona masih tidak mengerti dengan apa yang terjadi. Ia meminta penjelasan ke arah Dongwoo. Tapi Dongwoo tampak tidak mengerti dan menariknya ke dalam café. “Diluar dingin. Ayo kita masuk, Yoona-ssi.” Yoona hanya mengangguk patuh. Ia mengikuti Dongwoo masuk ke dalam café.
            Mereka berdua sudah duduk di salah satu bangku di pinggiran café. Yoona mengedarkan pandangannya berusaha mencari Myungsoo dan Soojung. Tapi tidak ada. Tampaknya mereka berada di sisi yang lain.       
Beberapa menit kemudian—setelah ia mendengar cerita Dongwoo—ia tahu apa yang terjadi. Suratnya salah kirim.
            “Hahaha, tapi aku senang bertemu denganmu, Yoona-ssi. Jujur, aku juga penggemar beratmu.” Ucap Dongwoo sambil meneguk latte-nya. Dongwoo tampak sangat bahagia.
            “Eum, Dongwoo-ssi?” Yoona memanggil ragu. Ia tidak yakin. “Apa di surat itu tidak ada nama tujuannya?”
            Dongwoo menggeleng, “tidak ada.”
            Akan kubunuh Seohyun sepulang dari sini, geram Yoona dalam hati.
“Kenapa kau bertanya begitu? Seolah-olah bukan kau yang menulisnya.” Selidik Dongwoo. Yoona tampak ragu. Tapi ia tidak bisa membuat Dongwoo senang lebih lama lagi.
            “Ne, sebenarnya surat itu memang bukan aku yang menulis. Tapi Seohyun, dongsaeng-ku yang termuda di So Nyeo Shi Dae.” Jawab Yoona pelan, Dongwoo tampak terkejut. “Tampaknya surat itu salah kirim. Seohyun bermaksud mengirim surat itu pada Kim Myungsoo. Bukan kau, Dongwoo-ssiJoesonghabnida. Aku dan Seohyun tidak bermaksud membuatmu salah paham.”
            “Oh, jadi sebenarnya Seohyun menggemari Myungsoo?” Dongwoo yang menelan rasa kecewanya itu masih tidak mengerti. Yoona menghela nafas.
            “Bukan, akulah yang menggemari Myungsoo.”
            Kali ini Dongwoo benar-benar terkejut. Ia menjatuhkan sendok yang ia pegang tadi. Matanya lurus memandang Yoona yang masih dilengkapi dengan alat penyamarannya. “Seohyun yang mengetahui itu bermaksud mengerjaiku, dengan mengirim surat tersebut kepada Myungsoo. Hingga akhirnya terjadi salah paham ini.” Yoona melanjutkan. “Aku harap kau mengerti, Jang Dongwoo-ssi. Tapi aku menghargai rasa kagummu kepadaku.” Tambahnya. Ia tidak berani menatap Dongwoo.
            Dongwoo langsung berdiri. Membuat Yoona menoleh ke arahnya. “Hm, arasseo. Aku sangat mengerti, Yoona. Well, terimakasih atas hari ini. Aku sangat senang bisa mengobrol berdua denganmu. Annyeong.” Dongwoo akhirnya pergi. Yoona tahu namja itu sangat kecewa, tapi tadi ia mendengar nada lembut dari ucapan Dongwoo. Ia yakin Dongwoo mengerti.

pearlshafirablue®

            “Aku mohon mengertilah, oppa. Ini demi kita berdua.” Krystal berusaha tampak tegar. Ia memandang Myungsoo yang tampak frustasi sekarang.
            “Ta-tapi, Krys—”
            “Maaf, oppa. Aku benar-benar ingin kita menjauh. Nitizen dan wartawan sudah mulai mencium berita ini. Aku tidak mau terjadi skandal di antara kita, oppa.” Krystal kembali berujar. Ia mencium pipi Myungsoo sesaat dan langsung beranjak pergi. “Kita akan bertemu lagi nanti, oppa. Kupikir, kita bisa jadi teman.” Ucapnya lirih sambil berjalan ke arah pintu keluar.
            Myungsoo menatap Krystal dengan gusar. Ia tahu Krystal benar, ia dan Krystal tidak bisa jadi lebih dari sekedar partner kerja. Dan mereka berdua sama-sama masih muda. Mereka harus priotaskan karir dibanding segalanya.
            Akhirnya, setelah beberapa menit merenungi ucapan Krystal tadi, Myungsoo berjalan ke arah toilet. Ia ingin melepas seluruh alat penyamarannya dan mencuci wajahnya. Biasanya hal ini akan membuat dia lebih segar.
            Setelah 5 menit berdiam diri di toilet, Myungsoo keluar. Dengan gontai kakinya melangkah ke arah lorong café.
            Brruk...
            Seorang gadis berpakaian tebal menabraknya. Sebelum tubuh gadis itu kehilangan kendali, ia menahannya. Hingga akhirnya matanya yang terbalut kacamata hitam itu bertemu dengan mata gadis itu.
            “Hei, apa hobimu itu menabrak orang?” Tanya Myungsoo lembut sambil memamerkan deretan gigi putihnya.
            Gadis yang ditabraknya tadi terkejut. Tapi hanya sesaat, karena dia langsung ikut tersenyum.
            “Kim Myungsoo.” Myungsoo mengulurkan tangannya. Gadis itu menggenggamnya erat. “Aku yakin kau tahu, haha.”
            “Tentu saja aku tahu.” Ucap gadis itu lembut. Senyumnya benar-benar memukau. “Im Yoona.”

pearlshafirablue®

The End

P.S.
Hello, readers! Akhirnya bisa buat FF Oneshot dalam sehari.
Disini aku mau ngasih tau kalau aku ini bukan inspirit maupun yoonaddict. Jadi aku sebenernya cuma iseng aja buat FF ini. Awalnya aku buat posternya tanpa niat buat FF-nya. Hingga akhirnya setelah diliat2 lagi posternya aku dapet ide untuk buat FF Oneshot-nya. Tara! Jadilah ini.
Dan atas alasan diatas, aku minta maaf kalau karakter L dan Yoona disini nggak kayak aslinya. Jujur, aku benar-benar bukan Inspirit. Hanya pengagum Sungyeol dan L. Hahahaha~~
And, please be rude. Please COMMENT! YOUR COMMENT SAME AS HONOR FOR ME! PLEASE APPRECIATE ME!^^
pearlshafirablue®

 
Dazzling © 2012 | Designed by Canvas Art, in collaboration with Business Listings , Radio stations and Corporate Office Headquarters